6 Langkah Agar Keluar Dari Kesulitan Hidup (5)
6 Langkah Agar Keluar Dari Kesulitan Hidup (5)
Tanpa disangka, rupanya si Malik mendapatkan rezeki yang tidak diduga-duga. Rupanya tamu yang dating itu bukanlah rentenir, melainkan teman lamanya.
Begitu si Malik tahu bahwa yang dating adalah teman lamanya, jantungnya berhenti deg-degan. Dia pun memeluk teman lamanya itu, dan mempersilahkan teman lamanya untuk masuk. Lalu, temannya menanyakan tentang istrinya. Dan Malik menjawab bahwa istrinya sedang main ke rumah mertuanya. Si Malik tidak bilang kalau ia sedang proses cerai dengan istrinya.
Setelah si Malik menawarinya minum, si tamu me-request teh manis hangat + mie rebus. Tanpa basa-basi, si Malik pun segera membuatkan minuman dan makanan yang diminta tamunya itu dengan perasaan sedih, “Coba kalau ada istri, enggak bakal begini jadinya...!” katanya dalam hati dengan nada sedih.
Si Malik merasa bersalah karena telah menyia-nyiakan istrinya. Akan tetapi, dia tetap berusaha menghibur dirinya sendiri.
Setelah selesai dan mempersilakan tamunya untuk makan, mereka pun mengobrol karena sudah lama tidak bertemu. Si Malik pun bertanya kepada temannya, “Tumben elu, kesini. Memang ada apa pagi-pagi begini sudah datang?”
“Begini, Lik. Sebenarnya gua ada order, nih. Elu kan jago menaksir alat-alat berat.” Jawab temannya.
Ooo, rupanya, kerjaan si Malik ini adalah merekondisi alat-alat berat. Beli barang second, lalu memperbaruinya dan menjualnya dengan harga tinggi. Temannya ini mengabarkan bahwa di luar kota ada yang mau lelang alat berat. Dan temannya ini mau mengaak si Malik untuk ikut bersamanya guna membantunya mem-pressure harga, menaksir harga alat-alat berat. Karena si Malik jago melihat dan menaksir, besi tua saja dia sudah tahu harganya berapa dan jadinya berapa.
Namun, setelah mendengar ajakan teman lamanya, si Malik menjawab, “Maaf, enggak bisa. Gua lagi males!”
Beginilah keadaannya kalau keluarga sudah hancur-hancuran dan tidak ada. Malik sudah kehilangan semangat. Si Malik pun tetap pada pendiriannya. Dia tidak mau ikut dengan temannya.
“Aduh, Lik. Tolong dong, bantu gua. Karena gua bisa rugi banyak kalau elu enggak ikut.” Kata temannya.
Kemudian, karena Malik tidak mau ikut dengan temannya itu, si Malik pun iseng berkata, “Begini, deh, kalau memang situ mau tetap mengajak gue uga, siapkan duit 50 juta cash di meja gua!”
Perkiraan si Malik, temannya ini enggak bakal mengabuli. Di mana ada orang kerja duitnya duluan, adanya juga belakangan?! Tetapi, di luar dugaan si Malik, karena Allah Maha Menberi rezeki kepada siapa yang dia kehendaki, temannya ngomong ke si Malik, “Lik, begini, kalau 50 juta, mah, enggak ada. Tapi kalau 25 juta, insya Allah, pagi ini cash akan saya siapkan!”
Si Malik, yang sedang ikut makan mie rebus bersama temannya, jadi tersedak kaget. Bagaimana tidak kaget, si Malik yang membutuhkan uang 15 juta, tiba-tiba ada yang menawari uang 25 juta, cash!
Dia pun segera meminta temannya mengulang ucapannya, “Tolong diulang yang tadi!” kata si Malik.
Setelah temannya mengulang ucapannya, si Malik pun menjawab, “Baiklah, kalau begitu, jadi berangkat!”
Maka selesailah masalah yang pertama. Masalah rumah, beres. Masalah rumah, Cuma 15 juta, sedangkan Malik, mendapat 25 juta.
Tinggal dua masalah lagi.
Masalah yang kedua adalah masalah si Malik dengan istrinya. Rupanya, Allah ingin menyelesaikan seluruh permasalahn Malik di pagi itu.Kun-fayakuun-nya Allah terjadi pada Malik di pagi itu.
bersambung...
Sumber Channel Telegram wirausaha